Lab.18 Tutorial OSPFv3 - Dynamic Routing

by - Kamis, Juni 19, 2014

Akibat IPv4yang semakin berkurang karena pengguna yang semakin bertambah banyak, maka dibuatlah IPv6 yang lebih besar dibanding IPv4. Oleh karena itu, protokol OSPF membuat OSPFv3 sebagai protokol jaringan guna menghubungkan IPv6

Syarat untuk mengimplementasi OSPFv3

  • Mengaktifkan Ipv7 unicast routing
  • Mengaktifkan Ipv6 pada interface
  • Kongigurasi IPsec melindungi API (Aplication Program Interface) pada OSPFv3 untuk memungkintan otentifikasi dan enkripsi.
  • Sebelum menggunakan OSPF address families (Afs_ dalam OSPFv3, Ipv6 pada link harus diaktifkan, meskipun link tidak menggunakan IPv6 unicast AF
  • Dengan fitur OSPFv3 Address Families, mungkin memiliki proses perangkat antarmuka tetapi hanya satu proses per AF. Jika AF adalah Ipv4, sebelumnya harus mengkonfigurasi alamat Ipv4 pada interface, tetapi Ipv6 harus diaktifkan pada interface.

Batasan untuk implementasi OSPFv3

  • OSPFv3 dapat diimplementasikan dengan menggunakan router perintah ospf ipv6 atau perintah router OSPFv3. Jika Anda memulai konfigurasi Anda menggunakan perintah router ipv6 ospf, Anda dapat beralih ke modus konfigurasi router OSPFv3. Namun, setelah Anda memasukkan modus konfigurasi router OSPFv3 Anda tidak dapat beralih kembali ke modus konfigurasi router ipv6 ospf.
  • Saat menjalankan sebuah jaringan IP dual-stack dengan versi OSPF 2 untuk IPv4 dan OSPFv3, berhati-hatilah saat mengubah default untuk perintah yang digunakan untuk mengaktifkan OSPFv3. Mengubah default ini negatif dapat mempengaruhi jaringan Anda OSPFv3.
  • Otentikasi didukung pada Cisco IOS Release 12.3 (4) T.
  • Keamanan payload encapsulating (ESP) otentikasi dan enkripsi yang didukung pada Cisco IOS Release 12.4 (9) T.
  • Sebuah paket akan ditolak pada perangkat jika paket yang datang dari sebuah alamat IPv6 yang ditemukan pada setiap antarmuka pada perangkat yang sama.

Cara kerja OSPFv3
OSPFv3 merupakan protokol routing untuk IPv4 dan IPv6. Ia merupakan protokol linkstate, kebalikan dari protokol distance-vector. Sebuah protokol link state membuat keputusan routing berbasis pada keadaan link yang menghubungkan sumber dan tujuan. Keadaan link didefinisikan sebagai interfance yang hubungan dengan perangkat jaringan lainnya. Informasi interface termasuk prefix IPv6, network mask, jenis perangkat yang terhubung, perangkat yang terhubung ke jaringan tersebut, dan sebagainya. Informasi ini disebarkan dalam berbagai jenis link-state advertisements (LSAs).
Sebuah koleksi perangkat dari data LSA disimpan dalam database link-state. Isi dari database, ketika mengalami proses algoritma Dijkstra, hasilnya berupa tabel routing OSPF. Perbedaan antara database dan tabel routing adalah database berisi koleksi lengkap data mentah, tabel routing berisi daftar jalur terpendek ke tujuan yang dikenal melalui port interface perangkat tertentu. OSPFv3 yang dijelaskan dalam RFC5340, mendukung IPv6 dan IPv4 unicast Afs.

OSPFv3 menggunakan mekanisme dasar yang sama dengan OSPFv2 yaitu SPF Algoritma Flooding (Algoritma Dijkstra).
di OSPFv3 kita menggunakan IPv6

Mari kita nge-LAB

klik gambar untuk lihat lebih besar

karena kita menggunakan IPv6, kita harus mengaktifkan #ipv6 unicast-routing pada setiap router, serta #ipv6 enable pada semua interface yang terbuhung.

sama seperti di OSPFv2 sebelumnya, kita harus set IP pada masing - masing interface.
untuk setting IPv6 adalah contoh #ipv6 addr 12::1/120 (IP sesuaikan dengan gambar ya :))
termasuk IP Lo0 pada masing - masing router. Kita buat saja Jakarta 1::1/128 lalu Semarang 2::2/128 lalu Surabaya 3::3/128
udah?

mari kita lanjut
ingat, sama seperti OSPFv2, kita memakai area 0 dan area 10, dimana area 0 = Fa0/0 di Jakarta dan Fa0/0 di Semarang, area 10 = Fa0/1 di Semarang dan Fa0/0 di Surabaya.

Pertama di Router JAKARTA
aktifkan OSPF 10 IPv6
#ipv6 router ospf 10
#router-id 1.1.1.1 (identitas router)
masuk ke interface Fa0/0
#int fa0/0
#ipv6 ospf 10 area 0
masuk ke interface Lo0
#int Lo0
#ipv6 ospf 10 area 0

Kedua di Router SEMARANG
aktifkan OSPFv3 nya
#ipv6 router ospf 10
#router-id 2.2.2.2  => (identitas router)
masuk ke interface Fa0/0
#int Fa0/0
#ipv6 ospf 10 area 0
masuk ke interface Fa0/1
#int Fa0/1
#ipv6 ospf 10 area 10
masuk ke interface Lo0
#int Lo0
#ipv6 ospf 10 area 10
terlihat, kita membedakan mana interface yang terhubung ke area 0 dan mana yang terhubung ke area 10

Ketiga di Router SURABAYA
aktifkan OSPFv3 nya
#ipv6 router ospf 10
#router-id 2.2.2.2
masuk ke interface Fa0/0
#int Fa0/0
#ipv6 ospf 10 area 10
masuk ke interface Lo0
#int Lo0
#ipv6 ospf 10 area 10

Keempat, VERIFIKASI
di sisi Router JAKARTA

  • Lihat arah routing

JAKARTA#sh ipv6 routeIPv6 Routing Table - 7 entriesCodes: C - Connected, L - Local, S - Static, R - RIP, B - BGP       U - Per-user Static route, M - MIPv6       I1 - ISIS L1, I2 - ISIS L2, IA - ISIS interarea, IS - ISIS summary       O - OSPF intra, OI - OSPF inter, OE1 - OSPF ext 1, OE2 - OSPF ext 2       ON1 - OSPF NSSA ext 1, ON2 - OSPF NSSA ext 2       D - EIGRP, EX - EIGRP externalC   1::1/128 [0/0]     via ::, Loopback0OI  2::2/128 [110/1]     via FE80::290:CFF:FEB8:A801, FastEthernet0/0OI  3::3/128 [110/2]     via FE80::290:CFF:FEB8:A801, FastEthernet0/0C   12::/120 [0/0]     via ::, FastEthernet0/0L   12::1/128 [0/0]     via ::, FastEthernet0/0OI  23::/120 [110/2]     via FE80::290:CFF:FEB8:A801, FastEthernet0/0L   FF00::/8 [0/0]     via ::, Null0JAKARTA#

  • Lihat Tetangga

JAKARTA#sh ipv6 ospf neighbor Neighbor ID     Pri   State           Dead Time   Interface ID    Interface2.2.2.2           1   FULL/DR         00:00:31    1               FastEthernet0/0JAKARTA#

  • Ping Tetanga 2::2 (Semarang)


  • Ping Tetangga 3::3 (Surabaya) 

Sekian, dan Terima Kasih

You May Also Like

0 comments